Daftar Isi:
= Pengantar : Tuhan pun Memakai Kesedihan
= Renungan : Di Balik Kesedihan
= Cakrawala : Mendekatkan Diri Kepada Tuhan dalam
Kedukaan dan Kesedihan
= Bimbingan Alkitabiah : Ketika Anda Merasa Sedih
= Tips : Dua Belas Cara Mengatasi Kesedihan
= Surat Anda : Informasi Tentang e-Konsel
========== PENGANTAR REDAKSI ==========
Kesedihan merupakan suatu keadaan yang bisa melanda setiap orang,
termasuk orang Kristen, tidak peduli apa pun latar belakangnya,
ataupun pendidikannya. Tokoh-tokoh yang ada dalam Alkitab sekalipun
ternyata pernah mengalami kesedihan.
Kesedihan bisa disebabkan oleh banyak hal, tapi tidak selalu
kesedihan identik dengan musibah. Tuhan bisa menggunakan setiap
peristiwa yang terjadi dalam hidup kita untuk melaksanakan rencana-
rencana-Nya. Jika Tuhan mengizinkan kita bersedih, Dia pasti juga
memberikan cara untuk mengatasinya. Nah, untuk mempelajari lebih
lengkap mengenai bagaimana mengelola dan mengatasi kesedihan, simak
saja sajian edisi e-Konsel awal bulan ini.
Selamat membaca, Tuhan memberkati.
Redaksi e-Konsel,
Ratri
========== RENUNGAN ==========
DI BALIK KESEDIHAN
Bacaan : Pengkhotbah 7:1-14
Kesedihan bisa berguna bagi jiwa kita. Kesedihan dapat menyingkapkan
hal-hal yang tersembunyi dalam diri kita dan Allah.
Kesedihan membuat kita jujur menilai diri sendiri, juga membuat kita
merenungkan motivasi, maksud, dan keinginan kita. Kita jadi mengenal
diri sendiri, pribadi yang dulu belum benar-benar kita kenal.
Kesedihan juga menolong kita melihat Allah karena kita belum benar-
benar melihat-Nya. Di tengah dukacita yang dalam, Ayub berkata,
"Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau" (Ayub 42:5).
Yesus, manusia sempurna, digambarkan sebagai "manusia kesedihan"
yang biasa mengalami penderitaan (Yesaya 53:5). Hal ini sulit untuk
dimengerti, bahkan Anak Allah yang menjelma menjadi manusia pun
belajar dan bertumbuh melalui dukacita yang diderita-Nya (Ibrani 5:8). Saat kita berpikir tentang penderitaan-Nya, juga perhatian-Nya
terhadap penderitaan kita, kita akan mendapat pemahaman lebih baik
tentang apa yang ingin Allah kerjakan dalam diri kita melalui
dukacita yang kita alami.
Pengarang kitab Pengkhotbah menulis, "Bersedih lebih baik daripada
tertawa, karena muka muram membuat hati lega" (7:3). Mereka yang tak
ingin menderita, yang menyangkalnya, menganggap remeh, atau mencoba
untuk menghilangkannya dengan berbagai alasan, maka perasaannya
takkan tajam dan sikapnya acuh tak acuh. Mereka takkan bisa memahami
diri sendiri atau orang lain dengan baik. Jadi, saya pikir sebelum
kita dipakai Allah, pertama-tama kita harus belajar berdukacita.
-- David Roper
KITA BISA LEBIH BANYAK BELAJAR DARI DERITA DARIPADA TAWA
Bahan diambil dari:
Publikasi e-Renungan Harian
Edisi: 27 Mei 2003
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2003/05/27/
========== CAKRAWALA ==========
MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN DALAM KEDUKAAN DAN KESEDIHAN
Apakah saat ini Anda sedang mengalami kedukaan dan kesedihan? Apakah
Anda kehilangan seseorang yang Anda sayangi sehingga Anda merasa
kesepian? Apakah seseorang yang Anda sayangi yang ingin
menghilangkan kebiasaan buruknya akhirnya mengecewakan Anda? Atau
apakah Anda terbeban pada kehidupan orang lain sampai Anda tidak
tahu apakah Anda bisa bertahan atau tidak?
Pada saat-saat seperti di atas menghampiri, kadang-kadang kita
merasa sudah tidak bisa lagi bertahan hidup. Anda bertanya kepada
diri Anda sendiri, apakah setiap hari akan seburuk ini? Apakah ini
akan terjadi selama bertahun-tahun? Apakah hidup saya bisa lepas
dari kedukaan dan kesedihan ini?
Ya, pada saat seperti ini Anda rindu untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan supaya Anda nyaman dalam menghadapi kedukaan dan kesedihan,
tetapi Anda tidak tahu bagaimana memulainya. Caranya sangat
sederhana, sangat mudah, tetapi mengherankan jika Anda kesulitan
menjalaninya.
Jalan itu adalah Buku Alkitab — janji Tuhan kepada Anda. Semua
halamannya memberkati, seperti kolam-kolam emas sinar matahari yang
menyinari hutan. Itu merupakan janji Tuhan yang bersinar seperti
bintang-bintang di malam yang paling gelap. Halaman-halaman itu
dipenuhi oleh kata-kata yang menakjubkan dan sangat berarti.
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
"tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia
tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan
Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya,
yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku
Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang
diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar
hatimu."
Benar-benar kalimat yang sangat indah. Rangkaian kalimat di atas
hanyalah tiga dari ratusan kalimat yang tersebar dalam buku tua yang
hebat itu. Jika di zaman modern ini kita hanya bisa memangku Alkitab
dan membukanya saat kita mengalami masalah, tindakan ini seperti
yang kakek nenek kita lakukan dulu — membukanya secara acak. Itulah
sebabnya mengapa kita sulit berpindah ke halaman lain tanpa
menemukan sesuatu yang berharga di dalamnya.
Mungkin benar bahwa Anda telah sampai di "ujung tanduk" dengan
seseorang yang Anda sayangi. Mereka mungkin sudah berkali-kali
berjanji untuk berubah dan menjadi lebih baik. Tapi mereka terus
saja mengecewakan Anda. Apa lagi yang dapat Anda lakukan untuk
mereka?
Tempat yang tepat untuk meletakkan kekhawatiran Anda sendiri dan
kesalahan orang yang Anda kasihi adalah di tangan Bapa. Karena
tangan itu senantiasa terulur untuk Anda setiap saat.
Ingatkah Anda sewaktu Anda masih kecil? Anda bangun di malam yang
gelap dan melihat sebuah bayangan yang menakutkan di dinding.
Bayangan itu mungkin disebabkan sinar bulan yang bersinar melalui
pohon-pohon dan Anda ketakutan melihatnya. Anda bangun dari tempat
tidur dan lari menuju tempat tidur ibu Anda lalu berteriak, "Ibu,
Ibu! Aku takut!"
Lalu dia melingkarkan lengannya dan memeluk Anda dengan penuh kasih.
"Jangan takut," katanya. "Ibu di sini, sayang. Jangan takut."
Kemudian Anda tertidur lelap lagi, semua air mata Anda dihapus
dengan tangan yang lembut.
Saat ini Anda adalah anak Bapa. Saat Anda bangun di malam hari lalu
rasa takut dan khawatir menyerang dan Anda berteriak "Bapa, Bapa,
saya takut!" Bapa akan mengulurkan lengannya yang abadi merangkul
Anda sambil berkata, "Jangan takut, anak-Ku. Aku di sini. Tidak ada
yang perlu ditakutkan!" Lalu Anda merasa damai karena "Tuhan akan
menghapus semua air mata"
Hidup Anda akan bebas dari khawatir dan derita jika Anda menyerahkan
semuanya kepada Tuhan. Hidup Anda dibebani dengan khawatir dan
derita karena Anda tidak memercayakan semua itu pada Tuhan. Tidak
ada yang begitu kecil bagi Tuhan jika itu mendatangkan kebahagiaan
dan sukacita. Dia sudah berjanji kepada Anda.
Ketika Anda meletakkan masalah-masalah Anda ke tangan Tuhan, jangan
pernah memintanya kembali. Pikirkan saja apa yang akan Anda dapatkan
setelah Anda meletakkannya ke dalam tangan Tuhan! "Damai
sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
Suatu malam, seorang pendeta dibangunkan oleh dering telepon.
Seorang duda yang tak dikenalnya, yang mengetahui namanya dari
catatan gereja, meneleponnya. Satu-satunya anak perempuan duda itu
yang masih berusia 7 tahun tewas tertabrak truk di jalan tol. Sang
pengemudi tidak tahu bahwa dia sudah menabrak seorang anak dan pergi
begitu saja.
Penabrak itu tak tahu apa yang dapat dilakukannya. Pendeta itu pergi
ke rumah duda itu dan menemukannya dalam keadaan sangat bersedih.
Tanpa sepatah kata pun, pendeta itu merangkulnya dan berkata, "Ayo
keluar."
Saat itu sedang terjadi badai, tapi mereka tetap keluar. Mereka
berjalan bermil-mil di sepanjang jalan yang gelap. Mereka diam. Apa
yang harus dikatakan? Pendeta itu diam-diam berdoa, memohon agar
Bapa menjamah dan menyembuhkan pria yang terpukul itu.
Mereka terus berjalan. Setelah pendeta tersebut mengatakan apa yang
didoakannya pada pria itu, setiap kali kilat menyambar, pria itu
melihat wajah pendeta yang baik hati dan kuat itu. Dan setiap kali
ia melakukannya, perasaan nyaman dan damai yang amat dalam ia
rasakan hingga akhirnya dengan rendah hati ia dapat berkata,
"Terjadilah apa yang harus terjadi," dan ia menyerahkan anak yang
ditabraknya itu ke dalam pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih.
Akhirnya ia menangis — air mata pertama yang ia cucurkan — air mata
kedukaan, namun juga air mata kebahagiaan!
Di mana pun selalu ada pria dan wanita yang ditaklukkan oleh
kedukaan dan kesedihan. Anda mungkin mengira kedukaan dan kesedihan
mampu mengusir kebahagiaan dari berbagai kehidupan sehingga
kehidupan itu dilingkupi oleh kedukaan.
Tidak demikian! Kedukaan dan kesedihan memiliki sesuatu di dalamnya
bagaikan atap di atas kepala ketika hujan turun. Mereka tidak banyak
berbicara tentang itu, namun jika Anda dapat melihat mereka pada
saat mereka berdoa, Anda akan melihat sesuatu di wajah mereka yang
akan mengisahkan seluruh cerita.
Anda akan melihat mereka berlutut dan Anda akan tahu bahwa kehadiran
Tuhan sebagai Teman dekat yang penuh kasih adalah nyata bagi mereka.
Kehadiran yang akan Anda lihat ini bukanlah sebuah khayalan, namun
sesuatu yang mereka temukan bagi diri mereka sendiri dari suatu
pengalaman.
Kedukaan dan kesedihan bisa menghampiri Anda dalam berbagai cara.
Tidak selalu melalui kematian, namun sering kali melalui kesia-siaan
hidup orang yang Anda kasihi, melalui berbagai tantangan yang sering
kali harus dihadapi dalam hidup ini.
Namun, Anda juga dapat membawa hidup ini menuju Kerajaan Allah yang
ada dalam diri Anda. Ketika Anda berlutut untuk berdoa, Anda sedang
mengukir suatu kekuatan yang terdalam dari diri Anda — dari Kerajaan
yang ada dalam diri Anda — satu-satunya kekuatan yang dapat
mengatasi kedukaan dan kesedihan.
Oleh sebab itu, ketika Anda memikirkannya, tidakkah semua orang,
Tuhan, dan teman-teman kita juga benar-benar memikirkan masalah-
masalah kita? Kita mengira bahwa kita adalah satu-satunya orang yang
menderita. Kita mengira bahwa tidak seorang pun pernah menderita
seperti ini. Kita mengira bahwa tidak seorang pun dapat memahami
penderitaan kita. Dan kita berpikir, seakan-akan itu semua benar!
Ada satu cerita tentang seorang wanita yang sedang sangat berduka
dan sedih. Lalu wanita ini mendatangi seorang bijak dan meminta
kepadanya sebuah jimat yang dapat menjamin bahwa kedukaan dan
kesedihan itu tidak akan dialaminya lagi.
Orang bijak itu berpikir beberapa saat dan kemudian berkata, "Ya,
aku akan memberimu jimat itu, namun syaratnya kamu harus memberiku
segenggam tanah dari tempat-tempat yang engkau lewati sebelum engkau
sampai ke rumahmu. Tanah itu harus berasal dari tempat di mana
kedukaan tidak pernah masuk."
Lalu wanita itu pergi. Di setiap rumah dia bertanya, "Apakah
kedukaan tidak pernah datang ke rumah ini?" Dan di setiap rumah,
pemiliknya selalu menggelengkan kepala. Wanita itu tidak pernah
mendapati sebuah rumah yang belum pernah didatangi kedukaan.
Ketika wanita itu pergi ke kota dan melihat kedukaan berada di
setiap rumah, kesedihan dan kedukaannya berubah. Sebelum gambar
kesedihan itu ada di mana-mana, hatinya mulai melembut, dia berhenti
mengatasi kesedihannya sendiri. Dia menjadi lembut kepada orang
lain. Air mata kesedihannya berubah menjadi air mata kesedihan untuk
orang lain. Dia tidak melupakan kesedihannya, namun dia kehilangan
kesedihannya di dalam kesedihan orang lain.
Jadi, jangan menutup diri dari kedukaan dan kesedihan Anda. Pergilah
bekerja dan keluarlah dari rumah meskipun dengan tangan hampa dan
langkah kaki yang diseret. Karena melalui karya dan pelayanan kasih
dan simpati untuk orang lainlah kasih Tuhan dinyatakan!
Sejauh ini Anda dapat masuk ke kehidupan orang lain dan sampai di
situ saja. Ketika Anda telah selesai melakukannya dengan kekuatan
Anda sendiri untuk membantu orang lain mengatasi kebiasaan buruknya,
seperti mabuk, berjudi, bersumpah serapah atau yang lainnya, maka
Anda dapat berdoa kepada Tuhan.
Jangan pernah berpikir bahwa hidup ini tidak dapat dikendalikan,
bahkan ketika kedukaan tampaknya tidak dapat dihadapi. Ada banyak
kesedihan yang lebih parah dari yang Anda hadapi sekarang ini.
Melalui kedukaan dan kesedihan inilah mereka membangun kehidupan
baru yang damai dan nyaman — bahkan kebahagiaan.
Seorang pria yang berusia di atas tujuh puluh tahun dan sebatang
kara di dunia ini, tiba-tiba menjadi buta. Dia hidup sendiri di
sebuah rumah kecil di pinggir desa. Pada awalnya dia baik-baik saja.
Namun, tiba-tiba saja dia harus hidup dalam kegelapan, di mana tidak
pernah ada sinar harapan atau keceriaan. Dia bahkan tidak pernah
dapat membaca Alkitabnya lagi.
Sampai pada suatu hari ketika dia berjalan melewati pagar rumahnya
dan mencium sekuntum bunga, ia berkata, "Aku bisa memiliki sebuah
taman. Meskipun aku tidak bisa melihat bunga-bunga ini, aku dapat
merawatnya dengan baik dan merasakan serta mencium dan mengasihi
mereka."
Kemudian dia mulai membuat sebuah taman, merawatnya dengan penuh
kasih. Tangannya yang peka mulai tahu setiap tanaman yang baru
tumbuh. Bunga-bunga tampaknya dapat merasakan perawatan yang baik
yang diberikan oleh pria itu. Bunga-bunga itu bermekaran seperti
bunga-bunga yang ada di desa itu. Setiap hari pria itu menyuruh
seorang anak laki-laki tetangganya untuk mengantarkan seikat bunga
ke rumah sakit terdekat. Bunga-bunga itu mengantarkan kasih yang
diberikan pria tua itu kepada orang-orang yang sedang sakit.
Meskipun dari kegelapan, orang tua yang buta itu telah mengukir
kedamaian dan kegembiraan melalui kasihnya kepada bunga-bunga yang
ditanamnya dan melalui kasihnya kepada orang lain.
Anda juga dapat melakukan hal yang sama. Buatlah sebuah taman
pelayanan kasih untuk orang-orang di sekeliling Anda.
Anda dapat mengasihi mereka yang membebankan salibnya kepada Anda.
Seperti Yesus yang mengampuni mereka yang percaya kepada salib-Nya.
Anda pun dapat mengasihi orang lain meskipun mereka bersalah kepada
Anda. Anda dapat menolong mereka dan menyerahkan pemulihannya kepada
Tuhan sesuai dengan waktu-Nya.
Anda tidak harus menunggu berkat kebahagiaan dan sukacita dari
Tuhan. Bahkan penjahat yang ada di samping salib Yesus pun mendengar
janji-Nya, "Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus."
Anda tidak harus menunggu suatu hari nanti supaya dapat dekat dengan
Tuhan sehingga kedukaan dan kesedihan dapat diatasi. Semudah
membalikkan halaman buku, sesederhana membuka jendela, Anda dapat
memiliki kebahagiaan itu sekarang juga. Anda dapat memulainya
sekarang — hari ini — untuk mengakui berkat kebahagiaan yang telah
Tuhan janjikan kepada Anda. Anda dapat ikut serta dalam hidup yang
berkelimpahan di dalam Kerajaan Allah yang ada di dalam hati Anda
sekarang — hari ini — juga.
Kami doakan Anda: "Ada kebahagiaan dari Tuhan di dalam kedukaan."
(t/ratri)
Bahan diterjemahkan dari:
Judul buku : With God All Things are Possible
Judul artikel: Drawing Close to God for Comford in Sorrow and
Sadness
Penulis : tidak dicantumkan
Penerbit : Bantam Books, Noroton, Connecticut 1972
Halaman : 78 — 83
========== BIMBINGAN ALKITABIAH ==========
KETIKA ANDA MERASA SEDIH
Alkitab merupakan satu-satunya sumber yang dapat benar-benar
menolong kita mendapatkan kedamaian hati ketika kita merasa sedih.
Berikut ini janji-janji Allah yang tertulis di dalam Alkitab yang
dapat kita gunakan untuk menguatkan hati kita ketika menghadapi
kesedihan.
Roma 8:16-18; 8:26-27
Filipi 3:10
2Korintus 4:17
Ayub 23:10
Roma 8:28
Mazmur 30:5
Yesaya 55:12
Ayub 13:15
Ratapan 3:24
Yesaya 53:4
Mazmur 145:14; 31:7
Filipi 4:4
1Tesalonika 5:9-11
Bahan diambil dari:
Indeks Masalah Sehari-hari (CD SABDA 2.0)
Nomor topik : 09726
Copyright : Yayasan Lembaga SABDA [Versi Elektronik (SABDA)]
========== TIPS ==========
DUA BELAS CARA MENGATASI KESEDIHAN
Kita semua pernah merasakan kehilangan. Namun, ketika kita
kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidup kita — saat kita
kehilangan ikatan dengan seseorang atau binatang kesayangan,
pekerjaan yang sangat berarti, tujuan yang sangat penting, atau
bahkan mungkin kehilangan pondasi iman, kita mengalami perasaan
putus asa, tidak percaya, dan kesepian. Jika Anda kehilangan
seseorang yang istimewa, rasa sakitnya bisa jadi besar sekali,
seolah-olah Anda terjerumus ke dalam jurang yang dalam dan
ditinggalkan. Anda mungkin merasakan kesedihan yang mendalam,
bagaimana Anda bisa bertahan, bagaimana Anda dapat kembali
memercayakan kasih Anda kepada orang lain.
Hidup seakan menjadi tidak nyata setelah kehilangan sesuatu yang
sangat berarti. Belajar bagaimana cara menghadapinya, terlibat di
dalamnya, dan masuk kembali ke dunia nyata ketika kita merasa sangat
kesepian dan sedih adalah sebuah perjuangan yang terjadi dengan
tingkat yang berbeda-beda untuk tiap orang. Meskipun tampaknya
mustahil, ada beberapa hal spesifik yang dapat Anda kerjakan
sekarang untuk membantu Anda melewati masa-masa sulit setelah
kehilangan sesuatu yang amat berarti itu. Berikut ini dua belas ide
yang bisa Anda gunakan.
1. Sediakanlah ruang dan waktu; jiwa Anda butuh waktu untuk
pemulihan.
Berilah ruang bagi diri Anda sendiri. Kurangi harapan-harapan
Anda dan santailah. Artinya, jangan menyiksa diri Anda jika
proyek-proyek atau tujuan-tujuan tak terlaksana seperti yang
diharapkan.
2. Ceritakanlah
Carilah teman dekat untuk mencurahkan perasaan Anda. Sangat
penting untuk melepaskan kesedihan Anda dengan orang lain.
Manusia diciptakan untuk menjadi makhluk sosial. Namun,
imbangilah hal ini dengan menyisihkan waktu dan ruang untuk
sendirian.
3. Katakan, "Selamat tinggal."
Buatlah sebuah surat perpisahan kepada seseorang yang telah
meninggalkan Anda. Itu adalah salah satu jenis penghilangan emosi
yang dapat membantu proses penyembuhan. Namun, jangan paksakan
diri Anda. Lakukanlah hal ini bila Anda merasa bahwa apa yang
Anda lakukan itu baik.
4. Kenanglah
Kumpulkan semua benda kenangan Anda bersama orang yang Anda
cintai yang berupa foto, hadiah-hadiah, surat-surat, dan
kartu-kartu. Tunjukkan koleksi tersebut kepada orang lain untuk
membantu Anda mencurahkan perasaan Anda.
5. Menangislah
Menangislah jika Anda sudah siap. Anda mungkin dalam keadaan
terguncang dan penyangkalan, bahkan tidak merasakan kesedihan
selama beberapa waktu, jam-jam pertama, atau kadang-kadang bahkan
beberapa hari setelah kehilangan. Namun, ketika saatnya emosi
mulai muncul, biarkan air mata Anda mengalir.
6. Pergilah keluar!
Habiskan waktu untuk minum teh atau kopi di kafe, berkeliling di
toko buku, atau jalan-jalan di pertokoan atau di taman.
7. Carilah dukungan.
Bicaralah dengan orang-orang yang dalam hidupnya sudah pernah
mengalami kehilangan.
8. Ampunilah
Anda mungkin berpikir atau mengatakan "Saya seharusnya .... Saya
seharusnya tidak .... Saya dapat .... Jika saja saya dapat ...."
Pikiran-pikiran tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak
dilakukan hanya akan membuat Anda gila. Tak ada manusia yang
sempurna, jadi ampunilah diri Anda sendiri dan orang lain.
9. Mencari pelarian.
Pelarian bisa jadi hal yang sehat dalam dosis yang tepat dan bisa
disalurkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, seseorang yang dalam
keadaan tertekan dapat menghabiskan banyak waktu untuk tidur. Hal
ini sebenarnya merupakan bentuk mekanisme pertahanan tubuh. Jadi,
carilah pelarian! Pergilah menonton ke bioskop, lakukanlah hobi
baru, banyaklah tidur siang, atau lakukanlah suatu perjalanan.
10. Berdoalah
Baca dan renungkanlah Kitab Suci. Bacalah Mazmur 23, 139, 27;
Yohanes 14:1—6, 11:25—26, Roma 8:31—39, 1Korintus 15:1—58, dan
Wahyu 21:1—6. Biarkan Allah yang memulihkan Anda.
11. Singkirkanlah yang negatif.
Hentikan pikiran-pikiran negatif — ingat, pikiran-pikiran itu
mengubah unsur-unsur kimia dalam otak Anda menjadi hal-hal yang
lebih buruk. Berhatilah-hatilah berada di antara orang-orang
yang negatif. Jika memungkinkan, menjauhlah dari keadaan yang
membuat Anda sedih (lihat "Larilah").
12. Berolahragalah
Jangan mengabaikan tubuh Anda. Sekali-sekali, pergilah ke pusat
kebugaran, di mana Anda akan dikelilingi oleh banyak orang. Olah
raga memperbaiki penghargaan diri dan menghasilkan hormon-hormon
positif dalam tubuh Anda. Kenikmatan yang timbul saat endorfin
dilepaskan selama berolahraga dapat memberikan hasil yang
mengagumkan.
Bahan diambil dan diedit dari:
Judul buku : 12 Ways to Move Through Grief
Penulis : tidak dicantumkan
Penerbit : Living Hope Methodist Church
Dipublikasikan di: Christian Counseling Center (C3I)
URL : http://c3i.sabda.org/isi/?id=604&mulai=0
========== SURAT ANDA ==========
Dari: Cornelius <cornelius<at>xxxx>
--cut--
>Saya juga ingin mengetahui lebih banyak dari e-konsel ini, bisakah
>saya mendapatkan informasinya lebih lanjut, apakah e-konsel ini
>adalah wadah dimana kita dapat konseling juga? Tolong
>jawabannya,atas perhatiannya saya mengucapkan banyak terimakasih.
>Tuhan Memberkati.
Redaksi:
Bagi Sdr. Cornelius dan para pembaca yang ingin mengenal e-Konsel,
berikut ini adalah penjelasan untuk Anda:
e-Konsel adalah milis publikasi elektronik yang diterbitkan oleh
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi ini berisi bahan-bahan (bisa
berupa artikel, tips, tanya jawab, atau info) seputar dunia
konseling dan diterbitkan setiap tanggal 1 dan 15 tiap bulannya.
Kami berharap sajian e-Konsel dapat menjadi sumber bahan bagi para
konselor Kristen, hamba Tuhan, dan orang-orang Kristen awam yang
rindu diperlengkapi dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan
tentang konseling Kristen. Dengan demikian, mereka dapat terlibat
dalam pelayanan konseling yang efektif, baik untuk menolong
keluarga, teman, jemaat, orang lain maupun diri sendiri.
Publikasi e-Konsel juga diterbitkan untuk mendukung Situs Christian
Counseling Center Indonesia (Situs C3I). Di situs ini Anda bisa
mendapatkan bahan-bahan lebih banyak lagi tentang konseling. Kalau
Anda belum pernah berkunjung ke situs C3I, silakan klik alamat
berikut ini:
==> http://c3i.sabda.org/
e-Konsel juga melayani konseling melalui e-mail. Jika Anda memiliki
masalah dan ingin berkonseling, silakan kirimkan kepada kami ke:
<masalah-konsel(at)sabda.org>
Demikian penjelasan dari kami, semoga menjawab pertanyaan Anda.
Tuhan memberkati.
Cerita Koplak si Umar Umar lagi asik-asiknye nonton bola depan tipi, tau-tau bininye nyelonong: "Bang, lampu teras putus, tolong gantiin ame yang baru dong!" "Masang lampu ?!!!, lu kire gue PLN apah...!!!" saut Umar enteng. "Ya udeh kalo kaga mau, benerin aje keran kamar mandi, itu tuh aernya ampe luber-luber" "Benerin keran ?!!!, lu kire gue PAM kali...!!!" "Ya udeh, kalo lu pegi beli rokok ke warung aje gue nitip minyak" "Lu kagak bisa liat orang lagi enak nonton kali ye, lu kire gue PERTAMINEEE...!!!" Umar sewot. Lantaran berasa digangguin terus, Umar ngeloyor ke rumah tetangge, balik-balik jem 2. Tapinye Umar kaget lantaran terasnye udah terang. Terus Umar ke kamar mandi, aer udah kaga luber-luber; ke dapur jerigen minyak juga udah full tenk. Paginye Umar nanya ame bininye: "Lu minta tulung ame siape...?" "Gini bang, abis abang minggat, gue nangis di teras. Terus ade cowok ganteng...
Komentar